25 years old ???

Kalau dilihat dari segi kuantitas umur 25 tahun itu umur yang sudah sangat matang, sudah dewasa, palagi untuk seorang wanita. Kalau diusia segini statusnya masih sendiri alias belum punya suami kata orangtua si wanita itu sudah harus mulai membuka diri sama siapa aja (*pria pastinya), dan gak usah terlalu banyak milih-milih lagi alias banyak pertimbangan soalnya dah bukan waktunya lagi pilah-pilih. Kalau sudah ada pria yang deket-deket sama putrinya, orangtua mulai ikut bersumbangsih memberikan saran dan sedikit desakan. Palagi kalau si pria dirasa dah cukup mapan alias dah punya kerjaan dan dari keluarga yang jelas keturunannya palagi tampang juga ada pastilah bombardir dukungan tiada henti berdatangan. Hemm…bunda , yanda kok gak dilihat dari agamanya dulu yah. Bukankah agama yang terlebih dahulu Rasulullah sarankan untuk menjadi pertimbangan siapa pasangan hidup kita nantinya. Dan satu lagi yah kok putrinya gak ditanya dulu pendapatnya gimana, bersedia apa gaknya, atau mungkin karena dah kelewat semangat melihat putrinya duduk bersanding dipelaminan yang indah dan megah jadi sampai lupa menanyakan pendapat putrinya??? atau mungkin bisa jadi karena usia putrinya sudah 25 tadi???.

Beda lagi ceritanya kalau yang belum menikah tapi sudah punya pacar, pastinya desakan dari orang tuanya tak kalah kencengnya supaya cepat mengakhiri masa lajang dengan pacar putrinya tadi. Kelamaan pacaran banyak dosa katanya sih gitu tapi sebenarnya intinya karena factor usia yang lebih mendasari supaya cepat-cepat mengakhiri masa kesendirian…hohoho

Tapi tenang prenn, ini cuma sekelumit serba-serbi kehidupan. Yang berakhir happy ending juga buanyaaak. Buah dari kesabaran, kesungguhan, dan doa yang tiada henti kepada sang Khalik walupun lewat-lewat dikit dari umur 25 no problemo. Soo jangan patah semangat dan bermuram durja yah…Jodoh, maut, rejeki masing-masing hamba Allah sudah dicatat di lauhul mahfuz. Jadi jangan takut karena usia yu sudah 25 atau lebih-lebih dikit dari 25 jadi yu asal-asalan atau mungkin pake istilah ‘daripada gak ada’ atau istilah ‘cukuplah’. Nonono..saya sangat sangat dan sangat tidak sependapat. Kita sebagai wanita dalam nentuin calon pendamping kita nantinya harus pakai istilah ‘you are the right man’ hehehe….

Dan dipenghujung tulisan singkat ini penulis mendoakan bagi teman-teman yang belum bertemu dengan jodohnya semoga dipertemukan disaat yang saat yang tepat dengan orang yang tepat dan bisa memaknai setiap detik kehidupan yang sangat singkat ini dengan hal yang bermanfaat, jauh dari sia-sia dan terjauh dari rasa penyesalan. Dan bagi yang sedang berproses semoga dimantapkan dan dimudahkan jalannya. Dan satu lagi pesan dari saya mohon jangan lupa doakan penulisnya juga yah hehehehe…Wassalam 😉

About helenaapriza

Always try to be a good Moslem Always try to be the best Always try to be my self Always try to be useful for every one Never stop to study View all posts by helenaapriza

8 responses to “25 years old ???

  • OCHI

    Alhamdulillaah..diberi kesempatan mencapai umur 25…..thank you ya bun, jgn tkt dgn umur 25……positive thinking….ya ya ya…. 😉

  • anung

    stuju mbak, agama no prtama dan utama, tapi faktanya bnyak akhwat nggak nikah2 sampe lewat 25 krna banyak prtimbngan slain agama, pdhal yng mau nglamar agamanya baik. gimana tuh mbak? salam kenal mbak,barakallahu fiik…

    • helenaapriza

      Saya yakin anda pernah dgr ttg4 hal yang menjadi pertimbangan seseorang bila ingin menggenapkan din Nya: rupa, keturunan, harta dan agama. Nah mungkin salah satu dari itu (selain dari agama) yang menjadi pertimbangan tambahan sehingga si akhwat menunda pernikahannya. Contohnya kayak gini apa salah kalau si akhwat menolak lamaran si ikhwan, kalau ikhwannya sendiri mang sudah bagus agamanya tapi belum kerja atau mungkin dah kerja tapi agak jorok, gak pernah memperhatikan penampilan diri. Ini masalah chemistry, karena cinta gak bisa dipaksa…Saya percaya kalo chemistry dah ada (*baca : rasa) mau dianya dah kerja pa belum,rupawan pa gaknya, mau dah pernah kenal atau yang baru kenal sekalipun dsb kalau udah klop dan dirasa dialah orangnya InsyaAllah si akhwat akan menggenapkan din Nya. Mohon maaf cuma pendapat saja kalau ada yg salah silahkan dikoreksi 🙂

      • anung

        tapi kalo nunggu bertahun2 chemistrynya nggak keluar juga gimana mbak? kasian kan si akhwat itu..padahal di zaman nabi ada seorang janda muda yng disarankan nabi untuk nikah dng usamah bin zaid, sdngkan usamah ini orangnya dari sisi fisik & finansial nggak “sip”, hitam, brambut kritng, kere dll, si janda ini awalnya nolak petunjuk nabi ini karna gak suka dngnya, tapi stelah nabi berulang2 nyuruhnya untuk nikah, akhirnya ia pun mau nikah. setelah ia nikah eh ternyata ia merasa bahagia dan dpt berkah dng pernikahannya, bahkan ia bilang banyak yang “iri” dng kebahagiaan rumah tangganya. (HR.Bukhari muslim)

  • helenaapriza

    memang betul pondasi sebuah rumah tangga tak hanya butuh cinta yg timbul dari chemistry sepasang insan manusia karena toh ternyata yang hanya bermodalkan cinta saja tak bisa mempertahankan pernikahannya, tapi ingat cinta adalah modal awalnya. Sekarang coba kita perhatikan lingkungan sekitar kita dan kita balik posisi ceritanya, jika memang hanya agama (dalam hal ini kadar keimanan) saja yg jadi modal awal untuk berumah tangga, kenapa masih ada saja akhwat-akhwat yang kadar keimanannya yg tiada diragukan lagi masih menyandang status single dalam usia yang sudah sangat matang. Kenapa para ikhwan yang yang masih jomblo diluar sana tidak berlomba-lomba meminangnya.??Jadi menurut saya karena kita hanya manusia biasa hidup di zaman yang sudah sangat berbeda, punya rasa, nafsu dan pandangan yang berbeda dalam menentukan pasangan hidup kita kelak nantinya…

    • anung

      ya bener juga sih, zamannya memang udah beda, kalo dulu sih di zaman nabi ,orang nikah, maharnya cuma dengan tali sndal, akhwatnya mau bahkan ada yang cuma hafalan alquran juga mau, nah kalo zaman sekarang? kayaknya yang kayak gitu cuma mimpi, btul nggak mbak? tapi kalau ada yang kayak gitu pantes masuk MURI atau guinnest book of record (hehehe)

    • dody

      Assalamualaikum…:-)..salam kenal..
      ane punya persepsi sndr tntng jodoh, knp ALLAH merahasiakan jodoh dan knp pula ALLAH baru menyempatkan pikiran itu singgah setelah kita dewasa, jwabnnya, mungkin, adalah masalah hati. jodoh itu adalah pilihan hati, jd gk cukup hny dgn iman, bnr kata ,mbak helena msh bnyak akhwat atau ukhti yg diluar sana menjomblo tp knp alasan mrk mmlh utk tidak menikah, masalah hati..contoh..ada kejadian unik ketika teman saya berhasil meng ISLAM kan calon istrinya yg dulunya seorang penganut agama lain, kita bs belajar, knp teman saya itu tidak lbh mmlih akhwat yg sdh jelas keimanannya knp dia malah lebih mmilih seorg wanita yg d luar islam, tentunya kan repot, hrus mngurus syariah dr awal, namun perkataan yg trucap dr mulutmya adalah “cinta itu hrus d perthankn dgn hati apalg atas dasar cinta kepada NYA”

      wong d quran juga bilang, maaf kl salah arti, kita manusia diciptakan berpasang2an dan perasaan kita saling berkasih sayang satu sama lain,

      agama boleh no 1 tapi dampingi dengan rasa cinta, sayang yg tulus kepada manusia dan atas dasar mencintai NYA..

      semoga berguna..dan salam kenal..:-)

Leave a comment