Category Archives: sebait perenungan

mengalirlah…

sudah fitrahnya air itu mengalir…

lihatlah air jika tak mengalir

dapat menyebabkan bau busuk

dan dapat  mengundang bibit penyakit

begitu juga dengan airmata

airmata pun sudah fitrahnya mengalir

jika dia mengalir dapat membersihkan mata kita

lebih baik lagi juga dapat membersihkan hati kita

dan memberikan ketentraman jiwa

jadi jika kita menangis itu fitrah

tak terkecuali pria maupun wanita

* sekarang aku ingin sekali airmata ini mengalir supaya tenang jiwaku, bersih hatiku


Jadilah wanita tegar prenn…

Menjadi wanita kuat, tegar dan tegas itu harus. Jangan mau dijajah dengan namanya orang, perasaan apalagi uang. Terinspirasi dari sebuah kutipan “Aku harus tegar. Aku juga harus tegas. Hingga Rasul bangga melihatku berjalan dimuka bumi dengan tegar dan tegasku. Namun semuanya itu tidak berarti tanpa ada sebuah kesabaran Karena Allah senantiasa bersama orang2 yang sabar. Sabar menghadapi segalanya”

Hidup memang sebuah pilihan, kalaupun ternyata yang harus dipilih ternyata menimbulkan sebuah konsekuensi yang tidak sesuai dengan yang diharapkan kita tetap harus bisa berdiri tegak jangan mau dikalahkan dengan keadaan . Kalau aku diposisi ini aku harus mencari penguat diri. Orang tua..yah orang tua adalah salah satu penguat utamaku , Karena mereka telah banyak memberikan dukungan, doa yang tiada terputus dan juga memberikan sebuah kepercayaan besar buatku sehingga besarlah pengharapan mereka terhadapku seperti apa aku kedepan nantinya. Dan tentu saja untuk mendapatkan kepercayaan dan restu ini tidak kudapati dengan cuma-cuma.  Pernah aku harus sedikit berargumen tapi tetap dengan kata yang santun karena bagimanapun mereka tetap orang tuaku yang harus aku jaga perasaannya. Dan selain itu sekarang pun aku harus berpisah jauh dalam waktu yang cukup lama dan masih banyak pengorbanan lainnya. Jadi kalaupun aku sampai jatuh terpuruk betapa sangat..sangat dan sangat ruginya aku.

Salah satu penyebab keterpurukan bisa jadi karena bayang masa lalu. Yang lalu biarlah berlalu pren. Yakinlah kalau semua itu memang episode hidup yang Allah takdirkan buat kita. Allah hanya ingin menguji sejauh mana hambaNya yang penuh khilaf dan salah ini berhasil memaknai hidupnya dan berhasil mengatasi masalah yang dihadapinya dengan cara seperti apa . Karena disinilah terlihat jelas sejauh mana kadar iman, kadar cinta pada sang Khalik tampak sangat jelas. Yang kalah akan terpuruk , tersungkur dan tak mampu bangkit lagi serta menyalahkan Allah kenapa merasa tak pernah berbuat adil. Sedangkan yang lolos, akan mendapat pengalaman berharga dan pastinya akan memaknai hidup kedepannya lebih baik lagi dan tidak akan mengulang pada kesalahan yang sama. Dan pada akhirnya nanti kita bisa berpikir dan mengambil kesimpulan kenapa toh harus mengingat-ngingat yang sudah lalu, karena yang lalu pasti takkan pernah kembali lagi. Dan belum tentu yang diingat pun balik mengingat balik diri kita. Capek deh…menghabiskan waktu dan tenaga, sedangkan masa didepan masih banyak yang harus dihadapi, sudah menunggu untuk diselesaikan satu persatu.


ALL ABOUT AFFAIR a.k.a S E L I N G K U H oleh : RINA SYARIF

Bismillahirrahmanirrahiim,

Selingkuh…?

Untuk apa…?

Mencari figure yg lebih baik, atau hanya sekadar pelarian…?

Figure yg bagaimana, yg bisa lebih baik dari istri/suamimu..?

Wahai Suami :

Coba ingat, telah istrimu pertaruhkan nyawanya untuk melahirkan anak2mu, telah Ia abdikan separuh hidupnya untukmu. Dengan sabar Ia dengarkan keluh kesahmu, segala tekanan berat pekerjaanmu di kantor. Dengan setia Ia tunggu dirimu di rumah, menjaga kehormatannya dikala jauh dari sisimu. Dengan ikhlas Ia rawat dan didik anak2mu menjadi anak2 yg sholeh dan sholehah.

Jika :

Suatu ketika istrimu sedikit bawel, wajahnya berpeluh, bibirnya mengatup, tubuhnya lelah… Maka kasihanilah dia, maklumilah… pekerjaan rumah tangga itu tidak ada habisnya, 20 jam penuh (jika 4 jam digunakannya untuk tidur). Bukan “nine to five” (istilah untuk jam kerja kantoran).

Jadi jika engkau :

Mencari perempuan lain di luar sana yg menggoda mata mu, Ia lebih cantik dan sedikit bicara, bibirnya selalu tersenyum, dan selalu ceria dan tertawa lepas..

Marilah bertanya pada hati nuranimu… Adilkah itu untuk Istrimu…?

Wahai Istri :

Coba ingat, dari pagi sampai petang bahkan berminggu2 suamimu pergi bekerja keras mencari nafkah untukmu dan anak2mu. Diterjangnya segala marabahaya yg mengintai. (bagi suami yg berprofesi di lapangan/field) Meskipun sepulang kerja dalam keadaan sangat lelah, masih didengarkannya dengan sabar segala keluh kesahmu. Ketika khadimat/pembantu mu sedang tidak ada, dengan ikhlas dibantunya pekerjaan rumahmu. Setiap akhir pekan waktunya untuk istirahat namun masih ditemaninya dirimu berekreasi/jalan2 di luar.

Jika :

Suatu ketika suamimu terlihat diam dan lelah, di rumah masih mengerjakan sisa pekerjaan di kantor, engkau merasa kurang diperhatikan… Maka kasihanilah dia, maklumilah… pekerjaannya itu penuh tanggung jawab, Ia demikian pun demi engkau, istrinya dan anak2mu..

Jadi, jika engkau :

Mencari laki-laki lain di luar sana yg menggoda hatimu, Ia lebih memperhatikanmu, mau mendengar curhatmu ada dikala suami tidak ada untukmu..

Marilah bertanya pada hati nuranimu… Adilkah itu untuk Suamimu…?

Jadi, untuk apa selingkuh…?

Sahabatku yg dirakhmati Allah Ta’Ala

Dalam sebuah hadist yg diriwayatkan Abu Hurairah r.a. tentang Isra Mi’raj, ketika Rasulullah Muhammad Salallahu ‘Alaihi Wassalam diperlihatkan tentang penderitaan penghuni neraka, beliau diperlihatkan sekelompok orang yg dihidangkan dua buah kuali, yg satu berisi makanan masak, lezat dan nikmat sementara di kuali yg lain berisi daging mentah, busuk baunya. Namun herannya mereka memakan yg dagingnya mentah dan busuk baunya. Ketika beliau bertanya maka malaikat Jibril menjawab itu adalah perumpamaan bagi mereka yg mempunyai istri/suami yg halal namun masih mencari perempuan/laki2 lain yg bukan mahramnya (selingkuh)…
(sumber : buku Neraka bukan untukmu by DR Musthafa Murad)

Astagfirullah Al Adziim.. Nau dzubillahi Min Dzaliik..

Jadi, masih berani kah untuk selingkuh…?

Catatan sederhana ini adalah bahan renungan untuk diriku pribadi, semoga ada manfaatnya bagi sahabatku yg membacanya… InsyaAllah…

sumber : RINA SYARIF