Bismillahirrahmanirrahiim,
Selingkuh…?
Untuk apa…?
Mencari figure yg lebih baik, atau hanya sekadar pelarian…?
Figure yg bagaimana, yg bisa lebih baik dari istri/suamimu..?
Wahai Suami :
Coba ingat, telah istrimu pertaruhkan nyawanya untuk melahirkan anak2mu, telah Ia abdikan separuh hidupnya untukmu. Dengan sabar Ia dengarkan keluh kesahmu, segala tekanan berat pekerjaanmu di kantor. Dengan setia Ia tunggu dirimu di rumah, menjaga kehormatannya dikala jauh dari sisimu. Dengan ikhlas Ia rawat dan didik anak2mu menjadi anak2 yg sholeh dan sholehah.
Jika :
Suatu ketika istrimu sedikit bawel, wajahnya berpeluh, bibirnya mengatup, tubuhnya lelah… Maka kasihanilah dia, maklumilah… pekerjaan rumah tangga itu tidak ada habisnya, 20 jam penuh (jika 4 jam digunakannya untuk tidur). Bukan “nine to five” (istilah untuk jam kerja kantoran).
Jadi jika engkau :
Mencari perempuan lain di luar sana yg menggoda mata mu, Ia lebih cantik dan sedikit bicara, bibirnya selalu tersenyum, dan selalu ceria dan tertawa lepas..
Marilah bertanya pada hati nuranimu… Adilkah itu untuk Istrimu…?
Wahai Istri :
Coba ingat, dari pagi sampai petang bahkan berminggu2 suamimu pergi bekerja keras mencari nafkah untukmu dan anak2mu. Diterjangnya segala marabahaya yg mengintai. (bagi suami yg berprofesi di lapangan/field) Meskipun sepulang kerja dalam keadaan sangat lelah, masih didengarkannya dengan sabar segala keluh kesahmu. Ketika khadimat/pembantu mu sedang tidak ada, dengan ikhlas dibantunya pekerjaan rumahmu. Setiap akhir pekan waktunya untuk istirahat namun masih ditemaninya dirimu berekreasi/jalan2 di luar.
Jika :
Suatu ketika suamimu terlihat diam dan lelah, di rumah masih mengerjakan sisa pekerjaan di kantor, engkau merasa kurang diperhatikan… Maka kasihanilah dia, maklumilah… pekerjaannya itu penuh tanggung jawab, Ia demikian pun demi engkau, istrinya dan anak2mu..
Jadi, jika engkau :
Mencari laki-laki lain di luar sana yg menggoda hatimu, Ia lebih memperhatikanmu, mau mendengar curhatmu ada dikala suami tidak ada untukmu..
Marilah bertanya pada hati nuranimu… Adilkah itu untuk Suamimu…?
Jadi, untuk apa selingkuh…?
Sahabatku yg dirakhmati Allah Ta’Ala
Dalam sebuah hadist yg diriwayatkan Abu Hurairah r.a. tentang Isra Mi’raj, ketika Rasulullah Muhammad Salallahu ‘Alaihi Wassalam diperlihatkan tentang penderitaan penghuni neraka, beliau diperlihatkan sekelompok orang yg dihidangkan dua buah kuali, yg satu berisi makanan masak, lezat dan nikmat sementara di kuali yg lain berisi daging mentah, busuk baunya. Namun herannya mereka memakan yg dagingnya mentah dan busuk baunya. Ketika beliau bertanya maka malaikat Jibril menjawab itu adalah perumpamaan bagi mereka yg mempunyai istri/suami yg halal namun masih mencari perempuan/laki2 lain yg bukan mahramnya (selingkuh)…
(sumber : buku Neraka bukan untukmu by DR Musthafa Murad)
Astagfirullah Al Adziim.. Nau dzubillahi Min Dzaliik..
Jadi, masih berani kah untuk selingkuh…?
Catatan sederhana ini adalah bahan renungan untuk diriku pribadi, semoga ada manfaatnya bagi sahabatku yg membacanya… InsyaAllah…
sumber : RINA SYARIF